
Begini Kata Mantan Kades: “Tidak Benar”
Mantan kepala kampung Mulya jaya kecamatan rebang tangkas angkat bicara karena dituding menggelapkan dana bumkam
indopersnews.com_Way Kanan. Saudara Jhon Hendri selaku mantan kepala kampung Mulya Jaya, Kecamatan Rebang Tangkas, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung (22/2/2021), menanggapi informasi pemberitaan tentang Bumkam Jaya Abadi di Kampung Mulya Jaya yang dianggap menuding beliau telah menggelapkan dana Badan Usaha Milik Kampung tersebut (BUMKAM) sebesar 147 juta rupiah adalah tidak benar.
Dengan lantang beliau menjawab “tidak benar” disaat dikonfirmasikan oleh salah satu awak media Indopersnews dikedimanan bapak Jhon Hendri. Telah beredar dimedia sosial dan sangat menggemparkan kabupaten Waykanan. Hal ini menurut Jhon Hendri hanyalah pemberitaan sepihak saja.
“Mengenai dugaan penggelapan dana Bumkam Jaya Abadi yang beredar dimedsos tersebut tidak benar, bendahara yang mengatur semua pengelolaan anggaran Bumkam Jaya Abadi tersebut. Semua lengkap, struktur kepengurusanya jelas. Saya hanya sebagai pembina mengingat pada saat itu saya masih menjabat Kepala Kampung,” kata Jhon Hendri menjelaskan.
Masih dijelaskan Jhon Hendri mengenai pengurusan Bumkam Jaya Abadi dibentuk pada tahun 2015 lalu, 2016 dianggarkan melalui dana desa untuk pembelian tenda, termos nasi, meja prasmanan, meja tamu, kursi plastik dan sarung, hordeng hias dan lampu hias, hal tersebut disimpan di arsip kampung. 2018 pengurus Bumkam Jaya Abadi mengajukan proposal kekampung untuk penanaman modal, di anggarkan kampung melalui dana desa sebesar 49 juta rupiah pada tahun 2019 jelasnya
Serta dijelaskan pula oleh Sekretaris bersama Bendahara Bumkam juga membenarkan bahwa dana yang sebesar 49 juta itu kami pinjamkan kepada masyarakat yang membutuhkan pinjaman. Dana tersebut biasanya dipergunakan mereka membeli pupuk dan lain lain. Kami memiliki bukti bukti yang kuat berupa kuitansi bagi yang meminjam dana tersebut dan yang memberikan langsung itu saya ujar bendahara bumkam Jaya Abadi.
Seketaris bumkam jaya abadi juga membenarkan bahwa ketuanya pak Seswanto sudah mengundurkan diri semenjak bulan Agustus tahun 2020 dijaman pak pj kepala kampung yang masih menjabat saat ini baik secara tertulis surat pernyataanya atau pun secara lisan dan itu sudah diserahkan ke Kampung Mulya Jaya atau pun kepada sekdes kampung , dan kami akan segera melakukan lakukan pemilihan pengurus ketua yang baru pak.

Bumkam Jaya Abadi mengingat ketua yang lama sudah mengundurkan diri. Masih diterangkan bendahara Bumkam Jaya Abadi kampung Mulya Jaya Ahmad penanaman modal melalui Add tahun 2019 sebesar 49 juta dengan sistem simpan dana tersebut dipinjamkan kepada petani untuk modal pertanian sebesar 37.700 juta rupiah terbagi ke 17 masyarakat selama satu tahun.
“Sejak anggaran tersebut kami kelola sudah menghasilkan dana 10 juta dan kami belikan pekarangan tanah untuk kami membuat gedung Bumkam Jaya Abadi itu pun dananya kurang 5 juta harga tanah tersebut dijual oleh pemilik lahan kepada kami selaku pengurus bumkam seharga harga 15 juta jadi kami masih terhutang dengan pemilik tanah,” jelas bendahara Bumkam Jaya Abad
Sedangkan yang Rp.5000000 juta lebih itu digunakan untuk sewa tempat atau kantor Bumkam Jaya Abadi, karena tenda dan perlengkapan lain kami tempatkan di kantor bumkam “.ujarnya.[22/2 23.58]
Ada beberapa si penerima atau yang meminjam dana bungkam tersebut mengaku bahwa benar saudara …..meminjam dana bungkam dua kali tahun 2019 pertama 500 dan tahun 2020 dimengaku bahwa pinjam dana bungkam lagi itu pun buat beli pupuk. Saat dikonfirmasi kediaman beliau harapan masyarakat yang meminjam dana tersebut siapa yang akan menjadi pemimpin harapan lebih meningkat kan lagi pertanian kami melaluwi bungkam ini ,pungkasnya (rhmt)